28 Apr 2016

Story of Kakak Bayi : edisi random

Assalamualaikum Nice Reader....


Kehamilan ini adalah awal bagi saya dan suami untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Tidak sebagai saya, tidak sebagai istri. Namun sebagai Ibu dan sebagai keluarga. Bahkan bisa jadi tanggung jawab sebagai peradaban.

Saya masih ingat nasehat yang disampaikan Kakek saya di hari pernikahan. Kurang lebih begini. Keluarga yang harmonis, sakinah-mawaddah dan warrahmah adalah kunci untuk menjadi negara yang baldatun toyyibun wa rabbun ghaffur. Negara yang aman tentram dimulai dari dua kepala terlebih dahulu, yakni suami dan istri. Sehingga bisa membuat keluarga baik lalu mampu membuat lingkungan juga baik. Maka tak heran bila shalat adalah tiang agama dan menikah adalah penyempurna agama. Bahkan Nabi Muhammad menyatakan bahwa seseorang sempurna menjadi umatku apabila sudah menikah. (kurang lebih begitulah redaksinya saya tidak begitu hapal).

Tanggung jawab. Jujur saya masih belajar untuk menjadi pribadi yang penuh tanggung-jawab. kehadiran kakak bayi ini juga mengajarkan saya untuk bertanggung jawab. Saya terdorong untuk memperhatikan asupan makanan, melawan malas makan karena yang terpikir oleh saya sekarang adalah kesehatan perkembangan si Kakak bayi. Menjadi pribadi yang kuat, juga adalah salah satunya. Ingin anak yang seperti apa tergantung dengan apa yang dilakukan si ibu sekarang, ketika mengandungnya. itu pekerjaan yang tak mudah, menantang tapi demi tujuan kebaikan si kakak bayi saya harus melawan diri saya sendiri.

Fase kehamilan di trimester pertama merupakan fase adaptasi dengan perubahan hormonal. sesuatu terjadi dalam diri kita tanpa kita sadari, mungkin tak bisa kita kontrol. mungkin. Tapi yang saya rasakan ternyata bukan sesuatu yang aneh atau menyiksa. Alhamdulillah, saya tidak merasakan sesuatu yang berlebihan. Saya bisa beraktivitas normal tanpa terhalang mual dan muntah di pagi hari. Alhamdulillah saya terbebas dari keinginan yang aneh-aneh dan memberatkan orang disekitar. Sepertinya saya harus berterimakasih kepada kakak bayi yang anteng ini. Love u, Nak.

meski sesekali saya merasakan perubahan emosi yang mendadak juga sih. tepatnya minggu kemarin, minggu ke-7 kehamilan. Tetiba saya ingin menangis tanpa alasan yang jelas. kurang lebih dua hari saya merasakan kecengengan itu. meski setelahnya saya merasa menyesal tidak mampu mengontrol diri.

Awal Kehamilan.

Pada awal April lalu, saya mulai merasa "sepertinya saya hamil", meskipun itu baru 2 minggu pernikahan. Minggu pertama ini biasanya saya memang haid, terkadang mundur terkadang maju memang. setelah saya tunggu tak kunjung datang juga, akhirnya saya memutuskan testpack. hasilnya positif saya hamil. Saya ingat bagaimana ekspresi wajah suami saat itu. "ini Fase baru".

pertama yang dilakukan tentu saja googling! hehe.
Setelah membuka banyak artikel dan bertanya kepada teman yang sudah resmi jadi ibu. Ada beberapa hal yang kemudian menjadi notes saya.

Memilih dokter kandungan itu penting. Kenapa? karena dialah yang kemudian menjadi tempat kita bertanya dan berkonsultasi. saya pun baru tahu bahwa tidak semua dokter pro kelahiran normal, inisiasi dini, dll. Cukup kaget namun kehadiran internet memudahkan sih. Saya pun mulai mencari dokter perempuan yang pro normal dan bisa memberikan sugesti positif. Ketemulah saya dengan bebrapa nama recomended di daerah Bintaro dan ciputat.

Beberapa milis dan artikel juga berisi banyak petuah untuk para ibu hamil. Saya harus selektif dalam memilih mana yang bisa dijadikan rujukan. Satu hal yang saya ingat dengan baik adalah rahim adalah tempat teraman dan terkuat bagi janin. So, tidak ada istilah lemah kandungan. trimester pertama adalah masa adaptasi dan seleksi alam. Hati-hati penting namun berlebihan juga tidak baik. naik pesawat boleh, makan daging, sayur, ikan, seafood itu boleh. Yang tidak boleh adalah yang berlebihan, tidak bersih dan tidak matang. tambahan vitamin boleh namun yang terpenting asupan makanan yang bergizi lebih utama.

hemm, Saya yang gak doyan sayur pun berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ternyata kuncinya satu, sayuran yang dimasak harus terlihat fresh, tidak terlalu layu bahkan kematangan. Setidaknya dari looking yang menarik bisa membuat saya mau makan. Berikutnya adalah rasa, ini cukup menantang, tidak semua orang bisa masak enak atau pas dilidah saya. Mau gak mau saya sendirilah yang harus masak, dan dengan cukup percaya diri saya cocok dengan masakan saya. hehe. So, saya punya beberapa list nama orang yang menurut saya enak kalau masak. Bahkan masak apapun.

Bagi saya saat ini, makanan enak adalah kunci sehat. Karena cita rasanya tidak pas dilidah mana bisa dimakan dan justru sesehat apapun makan itu tidak akan menyehatkan kalau hanya dilihat. hehe. So,  nanti saya akan pulang ke Garut, saya mau makan enak di Garut. Ayah dan Ibu saya jago masak! Sebagai seafood mania, saya tak sabar untuk mencicipi Udang, lobster, Ikan dengan aneka olahannya. hihhii..

Btw, saya panggil si janin ini Kakak bayi karena nanti dia akan menjadi kakak untuk adik-adiknya. Saya ingin menjadi ibu untuk 3 atau 4 anak. hehe. Semoga Allah mengizinkan. Aamiin. Bahkan, karena di awal kehamilan ini perut saya sudah menggembung sempat terpikir jangan-jangan ini ada dua bayi, yaa meskipun saya dan suami tidak ada gen kembar juga sih. Hehe.

Harapannya Kakak bayi bisa menjadi anak yang sholeh(ah), menjadi imam, menjadi khalifah islam, hamba Allah yang bertaqwa dan berbakti kepada orang tua. Tentu saja semoga saya bisa menjadi ibu yang baik kepada kakak. Bismillahirrahmanirrahiim.





Story Of "Kakak Bayi" Bagian 1

Assalamualaikum Nice Readers...

Hari Rabu kemarin akhirnya saya bisa kontrol kehamilan ke dokter kandungan langsung. Setelah gagal bertemu dokter di hari Minggu. hehe.

Jadi begini teman-teman nice Reader, ternyata di hari Minggu rata-rata dokter kandungan itu prakteknya hanya setengah hari. Pun dengan klinik-klinik yang di Papannya terpampang sedia USG. Kenyataannya mereka punya jadwal tertentu dan hari minggu rata-rata tutup. huhu.

Ceritanya, hari Minggu kemarin, saya dan suami memutuskan pergi ke dokter di Klinik yang berada di Bintaro, jadwalnya sih pukul 13.00. So, kami berdua memutuskan mencari makan dahulu. Nah ketika sampai di klinik barulah kami tahu bahwa dokter tersebut berhalangan dan jadwalnya di undur. Langsunglah kami mencari dokter di klinik atau Rumah Sakit lain. Setelah berkunjung ke tiga RS, hasilnya sama lho, praktek para dokter kandungan selesai di jam 12.00.

Akhirnya kami pun memutuskan ke klinik (Klinik Makmur Jaya) di daerah Ciputat. Setelah mengantri lama, kami pun bertemu dengan Bidannya. Ternyata di hari itu tidak bisa cek USG. Jadi, perut saya hanya di pijat-pijat dan informasikan tentang perkiraan jadwal kelahiran. Padalah hal itu sudah saya dapatkan melalui internet. Jujur sedikit kecewa karena saya tidak mendapatkan info tambahan lainnya selain vitamin (asam folat). Karena masih penasaran, kami berdua pun keliling lagi mencari tempat yang bisa USG. Namun hari itu memang belum berjodoh untuk cek kondisi  si kakak bayi.

Nah ceritanya hari Rabu kemarin saya bertekad harus berhasil cek USG. Saya pun datang ke Bintaro Women and Children Clinic yang berada di Bintaro sektor 9. alhamdulillah saya bisa bertemu dengan dokter kandungan. Namanya dr. Siti Azizah, beliau dijadwalkan dari jam 08.00-12.00. Saya sampai disana sekitar jam 11.00. untungnya sih tidak antri panjang, sehingga setelah beberapa menit menunggu sambil mengisi form saya bisa masuk ke ruangan praktek beliau.

Jujur saya sangat antusias untuk melihat kondisi kakak bayi, sehingga ketika di monitor menunjukan kantung hitam yang konon itulah kantung rahim. Saya senang bercampur haru. Aaahh saya akan menjadi ibu! Kemudian dokternya pun menunjukan bahwa si janinnya berada di dalam kantung tersebut. Artinya kandungannya aman. Ah saya lega.

Setelah itu, dokternya pun menuliskan resep sambil menanyakan kondisi saya, apakah mual, pusing, dll. Alhamdulillahnya sih saya tidak mengalami "morning sickness", hanya baru minggu-minggu ini menjadi lebih sensitif terhadap bau-bau dan makanan. Dokternya pun hanya menuliskan satu resep saja yang itu pun diminum ketika vitamin dari Bidan sudah habis.

Waktu saya berbincang dengan dokternya pun tidak lama, dan saya memang gak nanya-nanya juga sih. Tetiba lupa mau nanya apa setelah berhasil cek USG. ihihi. Bulan depan saya harus cek ke dokter bersama suami, soalnya dia lebih cerewet dan detail kalau nanya-nanya. :)

Oya kehamilan saya sekarang menginjak usia 8 minggu, karena terhitung dari hari pertama haid terakhir, dan haid terakhir saya memang sebelum menikah. So usia si kakak bayi lebih tua dari usia pernikahan.ohoho. (monggo di cek cara menghitung usia kehamilan).

So, kehamilan ini mengajarkan saya tentang konsep Rezeki yang sesungguh-sungguhnya. Menurut kami berdua, inilah rezeki yang tak terduga namun tentu sangat di harapkan. dan The Power of sugestion juga sih.  Karena sebelum menikah saya sudah sering bilang sama orang tua, calon suami dan teman-teman bahwa nanti saya akan langsung hamil. dan itu benar-benar terjadi! Yups, kata-kata itu memang powerfull. Kita gak akan pernah tahu kata mana yang kemudian menjadi doa dan di amiin kan oleh Allah. maka, kata-kata positif itu menjadi hal yang harus dijaga.

Saya sadar bahwa di luar sana banyak sekali para keluarga yang mengharpkan kehadiran baby namun belum diberikan kesempatan itu. Kemudahan kehamilan ini tentu menjadi penyemangat bagi saya dan suami untuk terus belajar bersyukur. "Maka, nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan?"

See you next post....