24 Mei 2016

Story of Kakak bayi : Pemeriksaan Kedua di Bintaro Women and Children Clinic

Hari Senin kemarin, tepatnya 23 Mei 2016 saya kembali ke Bintaro Women and Children Clinic. Pada pemeriksaan kehamilan yang kedua kalinya ini saya ditemani oleh suami tercinta, Alhamdulillah suami sedang off kerja. Hal ini ternyata bisa menjadi our times-nya kami berdua lho. hihi..

Melihat perkembangan buah hati tentunya menjadi moment yang menyenangkan sekaligus mengharukan bagi saya pribadi. Terlebih saat melihat perkembangan si jabang bayi mealui layar USG. Perkembangannya terasa begitu cepat. Bulan lalu, saat saya menengoknya dia masih sangat kecil tanpa pergerakan signifikan di dalam kantung janin. Sedangkan hasil yang kemarin menunjukan bahwa si 'kakak bayi' sehat. Ia aktif dalam kantung, bahkan dokternya pun memperdengarkan suara denyut jantung si bayi. Aaahhh, Subhanallah. Semacam energi bahagia membuncah dan menyelimuti saya dengan seketika setelah mendengar suara jantungnya. Alhamdulillah kakak bayi sehat...

Bagi ibu hamil, kesehatan si janin tentu menjadi hal yang utama. Terkadang saya cemas dengan kondisinya, apakah dia benar-benar sehat? bagaimana perkembangannya dalam perut saya?

Jujur, rasa khawatir ini terpicu salah satunya adalah karena berat badan saya masih stagnan di angka 46 kg. Jumlah makanan yang masuk pun berkurang jika dibanding bulan sebelumnya, selain itu tensi darah saya dibawah normal. Namun hasil pemeriksaan kemarin membuat saya lebih tenang. Anakku sehat dan lincah!

Saya juga mendengarkan pengalaman ibu hamil disekitar saya. Yah, masing-masing ada masa 'tidak mudah'-nya. Semacam tantangan yang membuat kekhawatiran untuk para ibu. Dan jika dibandingkan dengan apa yang saya alami. Ahh, tidak ada apa-apanya. So sepatutnya saya lebih semangat dan bersyukur. Tidak ada keluhan berarti selama kehamilan ini.

Saya bisa dengan senang hati memilih menu apa yang akan saya makan dan tentu saja makanan tersebut saya makan sampai habis. Saya juga masih mampu bekerja dengan normal tanpa terganggu morning sickness, ngidam, dll. Cukup siapkan cemilan manis, cemilan asin dan buah-buahan. Maka saya bisa melalui hari dengan nyaman. hehe.

Setiap hari pun saya bepergian dengan motor dengan jarak yang tidak dekat. Dari rumah ke kantor itu sekitar 15 km. dan saya menggunakan Gojek/Grab pulang pergi, kecuali ketika suami ada di Jakarta. dan itu aman. Aman karena saya pun percaya, saya baik-baik saja, saya kuat dan anak saya juga aman bersama saya.

Ketika konsultasi ini saya sampaikan beberapa keluhan kepada dokternya. Saya bersyukur dokternya menyikapinya dengan santai. Hasilnya tidak banyak obat yang harus saya konsumsi, hanya satu jenis vitamin saja dan itu masih ada sejak konsultasi bulan lalu. So, saya tak perlu minum susu kehamilan. Saran yang selalu disampaikan dokternya adalah pola makannya diatur, makan yang sehat dan bergizi saja. Alhamdulillah sederhana dan ekonomis. hehe

Jadi saya pun tidak perlu menyiapkan budget khusus selama kehamilan ini kecuali untuk test darah di lab. Karena di trimester pertama, ternyata penting untuk test darah. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi gula darah, hb dan rhesus si ibu. Sebagai upaya pencegahan apabila da hal-hal yang tidak aman. Ternyata test ini perlu dilakukan lagi di trimester ketiga, sebagai persiapan kelahiran si bayi tentunya.

Adapun biaya yang saya keluarkan pada setiap pemeriksaan di BWCC adalah sebagai berikut :
administrasi : 15ribu
konsultasi dokter : 100rb
USG : 65rb
Vitamin (merk Folamil) : 135rb (di Century harganya 140rb-an harga member)

Sedangkan test darah ini bisa dilakukan di lab mana saja. Di BWCC sendiri harganya adalah 350rb. Saya pun coba mengecek ke klinik Prodia, ternyata biayanya 654rb.

So, itu cerita saya di pemeriksaan kehamilan kedua di trimester pertama. Yuk sharing tentang kehamilan dengan saya. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar